Halaman | |
---|---|
ISBN | |
Kategori | |
Penerbit | |
Penulis | |
Sampul | |
Tahun Terbit | |
Ukuran |
Pengaruh Filsafat & Ilmu Kalam Terhadap Kemunduran Dunia Islam
Rp95.000
Lahirnya filsafat di dunia Islam memang tidak dapat dipisahkan dari tradisi ilmu kalam yang mendahuluinya. Sebelumnya, para mutakallimin memang telah menggunakan mantiq (logika) dalam tradisi kalam mereka, baik untuk membantah maupun menyusun argumentasi.
Penggunaan logika (mantik) ini, diakui atau tidak, telah membuka celah masuknya filsafat di Dunia Islam. Perkembangan pemikiran filsafat Yunani di negeri Islam juga semakin pesat setelah aktivitas penerjemahan pada zaman Abbasiyah.
Meski pemikiran filosof pada zaman Kekhilafahan Islam memang tidak sampai menjadi arus utama, namun, pola berpikir mereka, khususnya penggunaan logika (mantik), telah merambah hampir ke seluruh bidang; mulai dari bidang akidah, usul fikih hingga tasawuf.
Di bidang akidah, penggunaan logika (mantik) ini telah melahirkan perdebatan panjang di kalangan para ulama usuluddin sehingga melahirkan ilmu kalam. Lahirnya ilmu kalam bukannya mengakhiri masalah, tetapi justru sebaliknya. Ilmu kalam inilah yang menyebabkan akidah kaum Muslim diwarnai dengan perdebatan demi perdebatan.
Demikian pula dalam bidang ushul fikih, muncul perdebatan tentang hasan, qabîh, khayr, syarr, dll. Akibatnya, ushul fikih kehilangan substansinya sebagai kaidah (pondasi), yang digunakan untuk menggali hukum. Hal ini menyebabkan hilangnya ketajaman intelektual kaum Muslim dalam menyelesaikan persoalan.
Buku ini memaparkan bagaimana fakta dan sejarah perkembangan filsafat dan ilmu kalam di tengah-tengah kaum Muslim, sekaligus juga mengungkap bagaimana pengaruh keduanya terhadap kemunduran umat Islam, khususnya di era Khilafah ‘Abbasiyyah. Namun tak hanya itu, buku ini juga memberikan jawaban seperti apa semestinya akidah yang harus dimiliki oleh umat Islam sehingga mengantarkannya kembali untuk meraih kebangkitan.