Ulama di Pintu Penguasa

Rp48.000

Di tengah munculnya upaya-upaya memberdayakan potensi para ulama dan memperkuat peran politik mereka dalam kehidupan masyarakat dan negara, ada beberapa ketentuan yang tidak boleh dilupakan ulama, khususnya dalam interaksi mereka dengan para penguasa.

Ulama salafush shalih telah merumuskan ketentuan-ketentuan yang mengatur hubungan ulama dengan para penguasa. Ketentuan itu dibuat agar para penguasa tidak menjadikan ulama sebagai alat legitimasi kezaliman mereka, atau alat untuk menutupi kejahatan-kejahatannya, dan agar ulama, sebagai pihak yang diberi amanah ilmu-ilmu syariat, benar-benar amanah di dalam menjaga dan memelihara ilmu yang telah diwariskan Nabi SAW kepada mereka. Pasalnya, kehancuran dan tegaknya masyarakat dan negara tergantung dari penjagaan ahli ilmu terhadap ilmu. Ulama adalah pewaris Nabi, orang yang diberi amanah untuk menjaga ilmu. Jika mereka khianat terhadap ilmu, akan muncul pemimpin-pemimpin zalim yang mengurus urusan rakyat tanpa ada dasar ilmu syariat.

Buku ini merupakan terjemahan dari kitab Mâ Rawâhu al-Asâthîn fiy ‘Adam al-Majî` ilâ as-Salâthîn (Riwayat-Riwayat yang Dituturkan Para Pengabdi Ilmu Untuk Tidak Mendatangi Para Penguasa), salah satu karya seorang ulama besar madzhab Syafi’iy, al-Imâm al-Ĥâfidh Jalâl ad-Dîn as-Suyuthiy rahimahuLlâhu ta’âlâ, yang mengetengahkan riwayat, atsar, ataupun perkataan para ulama besar untuk mengingatkan ahli ilmu untuk tidak mendatangi para penguasa, bermajelis dengan mereka, atau bergaul erat dengan mereka tanpa adanya uzur.

SKU: 1000 Kategori: , Tag: , ,
Ulama di Pintu Penguasa
Ulama di Pintu Penguasa