tentang kami
Bagaimanakah mengabadikan pengetahuan dan masa lalu?
Melalui buku!
Tidak percaya?
Silahkan disimak note berikut ini.
Kenapa harus beli buku?
Harga buku sebanding dengan harga makanan ataupun pakaian. Akan tetapi, uang yang anda belikan makanan, nikmatnya akan hilang ketika makanan itu habis. Uang yang anda belikan baju, akan pudar kesenangannnya ketika baju itu rusak.
Bagaimana dengan investasi buku?
Mari kita belajar bersama dari apa yang mendorong Khalifah Abu Bakar menyatukan Al-Qur’an hingga disempurnakan dalam mushab di masa Khalifah Utsman bin Affan. Karena dorongan spiritual dan kesadaran agar seluruh muslim yang tersebar pada luasnya wilayah Islam bisa memahami Al-Qur’an dengan mudah. Para sahabat radliyallahu ‘anhum memahami seandainya Kitabullah masih berserakan maka menyulitkan umat untuk mempelajarinya, selain juga untuk menjaga keutuhan ayat-ayat Allah SWT. Padahal Al-Qur’an adalah pedoman hidup umat yang bukan hanya patut dibaca tapi juga diaplikasikan dalam kehidupan.
“Sebenarnya, al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang jelas (yang terdapat) di dalam dada (hati) orang-orang yang diberi ilmu.” (QS. al-‘Ankabuut: 49)
Buku merupakan sahabat karib yang tak terpisahkan dari ilmu. Bagi umat Islam, ilmu amat berharga, maka sama berharganya dengan buku. Ilmu dan buku ibarat saudara kembar yang saling melengkapi. Para ulama berpesan, “Ilmu ibarat buruan, maka ikatlah ia dengan menuliskannya.”
Berkat keuletan para ulama dalam mengabadikan karya-karya mereka melalui buku, kita bisa mengenal kitab ar-Risalah dan al-Umm yang fenomenal dari Imam asy-Syafi’i. Dan masih banyak para ulama-ulama kesohor lainnya, yang menghasilkan masterpiece-nya berupa buku-buku.
“Barangsiapa yang menginginkan dunia maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan akhirat maka dengan ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya maka harus dengan ilmu.” (Imam asy-Syafi’i)
Melalui buku kita bukan saja mendapatkan pengetahuan tapi juga dapat ‘menjelajah’ berbagai belahan dunia bahkan melintasi waktu. Dengan membaca kitab Tarikh al-Khulafa kita seolah dibawa oleh Imam as-Suyuthi selaku penulisnya untuk menelusuri kehidupan para Khalifah kaum Muslimin dan mengetahui berbagai rangkaian peristiwa di masa lalu. Lewat Suwar min hayat al-tabi’in karya ‘Abd al-Rahman Ra’fat Basha kita laksana diajak berjabat tangan dan hadir dalam kehidupan para tabi’in yang terkemuka.
Dengan demikian buku tidak hanya memiliki kedudukan strategis, tapi buku juga merupakan kebutuhan hidup yang kalau kita tidak memenuhi kebutuhan (membeli, atau memiliki) buku, maka kita akan merasa resah.
Memiliki buku, membaca, memahami maknanya, lalu menyebarkannya baik mengajarkannya maupun mendakwahkannya menjadi sangat penting, karena dimensinya tembus hingga ke akhirat. Bahkan ‘ilmu yang bermanfaat’ merupakan ladang amal jariyah bagi orang yang mempelajari, mengajarkan dan mendakwahkannya. Coba perhatikan petikan hadits Rasulullah SAW berikut ini:
“Ketika anak cucu adam meninggal dunia maka putuslah segala amal perbuatannya kecuali tiga perkara : Pertama Amal jariyah, Kedua Doa anak yang sholeh, Ketiga Ilmu yang bermanfaat” (HR. Bukhari Muslim)
Maka, kenapa harus (membeli) buku? Jawaban jelas dan lugas:
Karena dangan membeli buku, maka kenikmatan, kelezatan dan kebahagiannya tidak hanya berhenti ketika buku itu selesai kita baca. Sebab ketika mengajarkan dan mendakwahkannya, maka kenikmatan itu masih kita rasakan. Bahkan kita akan menjadi orang yang berbahagia jika kita mampu mempersembahkan ilmu tersebut di hadapan Allah sebagai amal yang tiada putus pahalanya.
Kenapa AL-AZHAR PRESS?
Al-Azhar Press merupakan entitas bisnis penerbitan yang berbasis ideologi Islam. Visi besarnya adalah Mewujudkan Opini Islam Sebagai Opini Umum Dunia. Dengan demikian entitas ini didirikan, dibangun dan dipertahankan bukan semata-mata urusan materi, melainkan terkait erat dengan idealisme orang-orang yang ada di dalamnya maupun mitra dan kolega dari Al-Azhar Press.
Al-Azhar Press tidak sekedar berkomitmen menerbitkan buku-buku Islam ideologis. Tapi lebih dari itu, setiap orang maupun instansi yang bertransaksi dengan kami mempunyai integritas yang tinggi terhadap Islam dan syariatnya, sehingga terjalin hubungan yang sinergis sekaligus syar’i.
Tagline kami adalah penerbit buku Islam ideologis. Maka produk-produk yang kami hasilkan bukan sekedar buku, tapi kami juga menawarkan ide-ide Islam yang solutif dan komprehensif tentunya. Islam Ideologis, yakni Islam sebagai aqidah yang melahirkan tatanan kehidupan yang sempurna dan paripurna
Kenapa harus buku-buku ideologis? Karena selain domain ini merupakan ke-khas-an kami, domain ini juga sangat visionable untuk masa kini dan akan datang. Ketika banyak orang terbuai oleh ideologi selain Islam (Sosialisme Komunisme, Kapitalisme) yang tak kunjung bisa mewujudkan kesejahteraan umat manusia, Ideologi Islam justru pernah mewujudkannya dan berjaya memimpin peradaban selama berabad-abad. Sementara secara imani janji kemenangan Islam juga adalah sebuah keniscayaan.
“Sungguh perkara (agama) ini akan sampai ke seluruh dunia sebagaimana sampainya malam dan siang. Allah tidak akan membiarkan satu rumah pun baik di kota maupun di desa kecuali Allah akan memasukkan agama ini dengan kemuliaan yang dimuliakan atau kehinaan yang dihinakan, kemuliaan yang dengannya Allah memuliakan Islam dan kehinaan yang dengannya Allah menghina-dinakan kekufuran” (HR. Ahmad, al-Baihaqi, al-Hakim, Thabrani, Ibn Bisyran dan Abu ‘Urubah)