Membangun Indonesia Tanpa Pajak dan Hutang

Rp29.750

APBN sebuah negara bukan hanya mencerminkan hitung-hitungan angka, tetapi lebih dari itu. APBN juga bisa menjadi indikator bagi kita mengetahui, apakah sebuah negara benar-benar pro rakyat atau tidak.

 

Dari APBN, kita tahu, bahwa kekayaan alam negeri ini habis dikuras oleh negara-negara penjajah, sebut saja AS, dengan bantuan kompradornya. Migas, tambang emas, batubara, hutan, hasil laut dan sebagainya setiap hari mereka jarah. Dengan alasan efisiensi, pengelolaannya mereka serahkan bulat-bulat kepada negara penjajah. Pemiliknya, rakyat dan negara, bernama Indonesia ternyata hanya mendapatkan pajak dan bagi hasil yang tidak seberapa.

Akibatnya, negara yang konon didirikan demi menjamin kelangsungan hidup rakyatnya, nyatanya tidak bisa berbuat-buat apa-apa. Rakyat yang seharusnya menikmati kehidupan yang baik, makmur dan sejahtera, terpaksa harus hidup menderita di negeri sendiri. Rakyat harus membayar pajak. Subsidi yang seharusnya mereka nikmati, justru dicabut. Bahkan mereka juga harus membayar utang negara yang semakin tahun terus bertambah jumlahnya.

Buku ini bukan saja memberikan kritik dan analisis yang tajam terhadap APBN 2005-2010, tetapi juga berusaha menawarkan solusi yang khas dan cerdas. Penulisnya adalah seorang aktivis Muslimah HTI.

Hanya 98 tersisa di stok

Membangun Indonesia Tanpa Pajak
Membangun Indonesia Tanpa Pajak dan Hutang

Hanya 98 tersisa di stok