20 Pesan Rasulullah Hadapi Rezim Jibayah

Rp42.000

MAKNA JIBAYAH adalah mengambil harta dan mengumpulkannya, baik dari harta zakat, kharaj, fai`, dan jizyah (Mausu’ah al-Mushthalahât al-Islâmiyyah, al-Jibâyah). Namun, makna rezim jibayah dalam konteks buku ini diartikan secara khusus dan metaforis, yakni penguasa pemalak yang menarik dan mengumpulkan pungutan-pungutan harta dari rakyat, tidak dengan cara yang hak, seperti menarik pajak tanpa memperhatikan ketentuan-ketentuan syariat, memaksa rakyat membayar premi asuransi, dan lain sebagainya.

Nabi ﷺ telah mengabarkan kepada umatnya, bahwa akan datang suatu masa ketika mereka akan dipimpin oleh penguasa-penguasa bodoh, zalim, lalim, dan penuh dusta. Mereka adalah pemimpin-pemimpin fajir dan fasik yang sudah tidak lagi mengindahkan sunnah Nabi ﷺ, menggarong hak-hak rakyat, serta berlaku aniaya, serta menelantarkan amanah. Sabda Nabi ﷺ itu terbukti hari ini. Umat muslim kini berhadapan dengan rezim jibayah.

Karenanya buku ini hadir sebagai panduan dalam menyikapi penguasa-penguasa fitnah yang berkarakter jibayah tesebut. Seorang Muslim harus berhati-hati dalam menghadapi mereka, karena di antara sebab seseorang jatuh ke dalam siksa neraka, dan berada dalam lembah penyesalan kelak di hari kiamat, adalah karena mentaati penguasa-penguasa zalim dan lalim. Allah ﷻ berfirman:

Pada hari ketika muka mereka dibolak-balikan dalam neraka, mereka berkata: “Alangkah baiknya, andaikata kami taat kepada Allah dan taat (pula) kepada Rasul”. Dan mereka berkata: “Ya Tuhan kami, sesungguhnya kami telah mentaati pemimpin-pemimpin dan pembesar-pembesar kami, lalu mereka menyesatkan kami dari jalan (yang benar). Ya Tuhan kami, timpakanlah kepada mereka azab dua kali lipat dan kutuklah mereka dengan kutukan yang besar.” (TQS Al Ahzab [33]: 66-68). []

Tersedia

20 Pesan Rasulullah Hadapi Rezim Jibayah

Tersedia